TPost — Rangkaian kegiatan hari ulang tahun (HUT) ke 35 Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, resmi dihelat, Rabu (15/10) malam.
Acara pembukaan dipusatkan di Arena Budaya, Pendopo Falcilno Weda, Desa Fidi Jaya, Kecamatan Weda, ditandai dengan penekanan tombol sirine secara bersama-sama oleh Bupati Ikram M Sangadji, Wabup Ahlan Djumadil, Sekda Bahri Sudirman, Ketua DPRD Zulkifli Hi Bayan, Kapolres Halteng, mewakili Dandim 1512/Weda.
Bupati Ikram dalam sambutannya menyampaikan, usia 35 tahun jika dianalogikan dengan kehidupan manusia maka sudah pasti saat ini telah berumah-tangga.
Ia mengatakan, dalam perjalanan tentunya banyak dinamika. Tetapi dalam konteks pengelolaan daerah mulai dari potensi sumber daya alam, manusia, dan kelembagaan, Halmahera Tengah berbeda dengan kabupaten lainnya.
“Kabupaten ini mirip-mirip dengan Kabupaten Halmahera Timur karena bagian dari negeri Fagogoru,” jelasnya.
Karakteristik sosial, budaya, dan pembangunan di Halmahera Tengah, kata dia, memiliki karakteristik yang lebih spesifik, dikarenakan memiliki sumber daya mineral yang memberikan kontribusi terhadap laju pertumbuhan ekonomi nasional.
Karena kaya dengan potensi alam, utamanya tambang, Halmahera Tengah menjadi magnet bagi industri pertambangan dan hilirisasi nikel.
“Tidak hanya industri tapi sub kontraktor, termasuk usaha turunan yang ikut menikmati kandungan mineral nikel yang ada di bumi Fagogoru,” sebutnya.
Meski melimpah dengan potensi sumber daya alam, Ikram mengaku daerah yang dipimpinnya ini belum banyak mendapatkan hasil yang sepadan dengan pengelolaan sumber daya mineral tersebut.
”Saya sebagai pimpinan di daerah ini menyatakan belum banyak yang kita dapatkan dari pengelolaan sumber daya mineral,” akunya.
Di sisi lain, kata dia, Halmahera Tengah kini mobilitasnya cukup tinggi karena banyaknya orang yang datang bekerja di perusahaan tambang. Kondisi itu membawa sedikit tambahan bagi perekonomian daerah.
Namun baginya, hal itu pun belum terlalu berdampak bagi masyarakat.
“Apakah para subkon, apakah mitra yang ada di Gebe, di Weda Tengah, Weda Utara apakah telah memberikan kontribusi terhadap masyarakat Halteng? saya nyatakan belum,” cetusnya.
Termasuk dengan dana bagi hasil (DBH). Kata dia, tidak hanya Halmahera Tengah yang menikmati dana tersebut melainkan juga daerah sekitar. Ia pun menganggap pengurangan TKD sebesar Rp 480 miliar bukanlah sebuah musibah melainkan teguran dari Tuhan.
“Intinya adalah belum tentu besaran anggaran yang kita miliki itu capai target kalau kita tidak kelola dengan baik. Jadi tidak ada masalah TKD dikurangi,” ucapnya.
Sebab itu, Ikram menekankan bahwa nilai-nilai Fagogoru harus diinternalisasikan ke dalam APBD.
“Maka setiap derap langkah kita, hasil kerja kita hanya satu, apapun yang kita lakukan ruang dan waktu kita hanyalah untuk rakyat,” ucapnya.
Melalui momentum HUT ke 35 ini, Ikram mengajak seluruh pihak merenungkan kembali, apa kekurangan yang belum dilakukan bagi daerah.
Kepada masyarakat, dia juga meminta dukungan dan doa agar pemerintahannya berjalan stabil dan dijauhkan dari segala cobaan.
Ikram mengatakan, saat ini pemerintah kabupaten telah melakukan simulasi anggaran beasiswa pendidikan ditetapkan sebesar Rp 32 miliar. Kemudian, insentif lansia dihitung bagi warga usia di atas 60 tahun.
“Tahun 2025 insentif lansia 400 ribu kami naikkan tahun depan jadi 500 ribu,” ujarnya.
Kepada Panitia HUT, dia menambahkan bahwa tahun pertama masa kepemimpinannya bersama Ahlan Djumadil memimpin, dirinya tidak mementingkan acara hura-hura seperti mendatangkan artis dan sebagainya.
Sebab menurut dia, ratusan juta rupiah mengundang artis lebih baik dialokasikan untuk membangun rumah layak huni buat masyarakat.
Sebagai gantinya, acara HUT akan diisi dengan dzikir budaya dengan mengundang seluruh imam di 10 kecamatan dan tokoh agama serta tokoh masyarakat untuk berdzikir di Weda.
“Yang kedua adalah kita undang salah satu tokoh nasional yakni Ari Ginanjar datang ke Weda untuk melakukan zikir kebangsaan,” tukasnya.
Tinggalkan Balasan