TPost — Kepala Regional Badan Gizi Nasional (BGN) Provinsi Maluku Utara, M. Ramli, menekankan pentingnya pangan yang aman sebagai pondasi utama bagi peningkatan gizi masyarakat dan program nasional makanan bergizi gratis (MBG).
Hal itu disampaikan Ramli saat menjadi narasumber utama dalam seminar Hari Pangan Sedunia 2025 yang diselenggarakan Fakultas Pertanian Universitas Khairun (Unkhair) Ternate di gedung Rektorat Unkhair, Selasa (21/10).
Seminar yang mengangkat tema, “Mewujudkan Makanan Bergizi Gratis yang Aman” ini diikuti ratusan mahasiswa dan dosen Unkhair.
“Isu gizi bukan hanya soal ketersediaan makanan, tapi bagaimana memastikan makanan itu benar-benar aman untuk dikonsumsi. Gizi yang baik harus bebas dari risiko cemaran kimia, mikroba, dan bahan tambahan pangan berbahaya,” jelas Ramli.
Program konkret BGN kini dilaksanakan di tingkat nasional hingga daerah, termasuk di Maluku Utara. Yaitu memperluas program MBG yang aman untuk pelajar SD dan SMP pada daerah terpencil.
Untuk Provinsi Maluku Utara, saat ini pendirian dapur MBG di seluruh kabupaten/kota memasuki angka 70 persen dan telah memjangkau daerah-daerah terpencil.
“Kami juga mendorong pengawasan keamanan pangan,” ucapnya.
Untuk mendukung program tersebut, BGN telah bekerja sama dengan Satgas di Kabupaten/Kota dan Provinsi Maluku Utara dalam program pangan aman masuk sekolah.
Ini sebagai inisiatif untuk mengedukasi siswa dan kantin sekolah agar menyediakan pangan yang higienis dan bergizi.
“Kami ingin memastikan sejak anak-anak, masyarakat sudah memahami bahwa makanan sehat bukan hanya yang mengenyangkan, tetapi juga yang aman dan bergizi seimbang,” jelasnya.
Ia pun menekankan pentingnya pengawasan pangan lokal dan pemanfaatan bahan pangan alami daerah sebagai alternatif untuk menekan ketergantungan terhadap produk olahan tinggi bahan kimia.
“Kami berharap bisa berkolaborasi dengan semua pihak,” harapnya.
Dekan Pertanian Unkhair, Dr. Ir. Lily Ishak mengapresiasi kehadiran BGN dalam memberikan pencerahan kepada mahasiswa.
“Kolaborasi seperti ini sangat penting agar generasi muda pertanian memahami aspek keamanan dan gizi pangan sejak dari hulu hingga hilir,” ujarnya.


Tinggalkan Balasan