TPost — Kementerian Transmigrasi bersama Tim IPB University melaksanakan survei potensi komoditas unggulan di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara.

Survei yang dilaksanakan di 51 desa se-Kabupaten Morotai ini merupakan bagian dari Program Survei Potensi Komoditas Unggulan Kawasan Transmigrasi yang dilaksanakan pada 45 kawasan transmigrasi prioritas nasional di seluruh Indonesia.

Untuk Pulau Morotai, survei berlangsung selama 26 hari dimulai 1 November 2025, difokuskan pada identifikasi potensi sosial, ekonomi, dan sumber daya alam yang berpotensi dikembangkan sebagai komoditas unggulan daerah.

Dalam pelaksanaannya, tim survei menggunakan analisis SWOT, Forum Group Discussion (FGD) bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan masyarakat, serta teknologi aplikasi Merdesa Mapps, citra satelit, dan data spasial-sosial untuk mendukung akurasi data.

Kegiatan FGD yang digelar Selasa, 4 November 2025, dihadiri 14 OPD di lingkup Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai.

Ketua Tim Survei, Rian Hidayat menjelaskan, hasil survei ini akan menjadi dasar penyusunan kebijakan pembangunan daerah berbasis potensi unggulan lokal.

“Data ini akan menjadi bahan penting bagi pemerintah daerah dalam merumuskan arah kebijakan ekonomi yang lebih tepat sasaran,” ujar Rian.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Pulau Morotai, M. Umar Ali menegaskan pentingnya kolaborasi lintas dinas untuk menyediakan data akurat.

“Kami berharap survei ini dapat membuka peluang investasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor perikanan, pertanian, perkebunan, dan pariwisata,” kata Umar.

Hasil survei akan dituangkan dalam buku profil wilayah kawasan transmigrasi, peta tematik peluang investasi berbasis GIS, dan ringkasan eksekutif potensi investasi per-kawasan.

“Melalui kegiatan ini, pemerintah berupaya memperkuat pembangunan ekonomi berkelanjutan sekaligus mempercepat pemerataan pembangunan di wilayah timur Indonesia, khususnya di Pulau Morotai,” tukasnya.

TernatePost.id
Editor