TPost — Penantian panjang Hamis Kader menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) akhirnya berbuah manis.

Teknisi kelistrikan biasa di Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Maluku Utara, itu resmi diangkat sebagai ASN PPPK setelah mengabdi selama 21 tahun.

Bersama 163 ASN PPPK Unkhair lainnya, Hamis menerima surat keputusan (SK) sekaligus mengikrarkan sumpah jabatan, dan menandatangani surat pernyataan melaksanakan tugas (SPMT) 2025 yang berlangsung di gedung Rektorat Unkhair, Senin (27/10/2025).

Dari jumlah tersebut, 13 orang adalah dosen, sedangkan 151 sisanya merupakan tenaga kependidikan (Tendik).

“Selama 21 tahun, saya bekerja dengan segala suka dan duka. Pernah lelah, pernah kecewa, karena belum menjadi ASN, tapi hari ini saya bersyukur, bisa melanjutkan pengabdian saya. Ini bukan hanya tentang pekerjaan, tapi tentang hidup saya di kampus ini,” ungkap Hamis.

Menurutnya, dukungan keluarganya yang selama ini menjadi kekuatan terbesar. Istri dan anak-anaknya selalu memberi semangat sehingga hari ini, semua lelah dan penantian panjang itu terbayar.

“Saya merasa bangga dan terharu,” katanya.

Rektor Universitas Khairun, Prof. Dr. Abdullah W. Jabid, SE., MM, menyatakan pelantikan ini sebagai peristiwa bersejarah bagi keluarga besar Unkhair.

“Hari ini merupakan penegasan status kepegawaian sekaligus komitmen baru dalam pengabdian kepada universitas, bangsa, dan negara. Atas nama pimpinan dan sivitas akademika, saya menyampaikan selamat dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh ASN PPPK,” ujarnya.

Ia pun menyoroti perjalanan panjang para pegawai. Banyak di antaranya telah mengabdi sejak awal berdirinya Unkhair, saat fasilitas terbatas dan sistem kerja masih sederhana. Meski status kepegawaian belum pasti, mereka tetap setia mengabdi, membuktikan bahwa keikhlasan jauh lebih mulia daripada sekadar status formal.

“Pengangkatan ASN PPPK adalah wujud penghargaan atas dedikasi itu. Prosesnya tidak mudah, melibatkan verifikasi data, koordinasi lintas lembaga, serta komitmen seluruh unsur universitas hingga kementerian. Hari ini bukan sekadar seremoni administratif, tapi penghormatan atas ketulusan dan loyalitas saudara semua,” kata dia.

Unkhair kini tengah menjalani transformasi besar menuju universitas unggul dan berdaya saing di kawasan timur Indonesia. ASN PPPK berperan sebagai motor penggerak perubahan, baik sebagai pendidik, peneliti, pembimbing, pengelola, maupun pelayan sivitas akademika.

Menurutnya, nilai-nilai berakhlak berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif, harus menjadi pedoman moral dan profesional ASN.

“Sebagai ASN, saudara memiliki tanggung jawab untuk menjaga nama baik lembaga, melayani sivitas akademika dengan hati, dan menjadi teladan dalam disiplin serta etika kerja. Bekerja di universitas bukan sekadar mencari nafkah, tapi bentuk pengabdian kepada ilmu, bangsa, dan kemanusiaan,” ujarnya.

Sementara bagi tenaga teknisi seperti Hamis, momen ini adalah pengakuan atas kesetiaan dan ketekunan selama lebih dari dua dekade. Setelah bertahun-tahun menunggu, kerja keras dan dedikasinya akhirnya mendapatkan penghargaan resmi.

“Jagalah integritas, kedisiplinan, dan loyalitas. Berikan karya terbaik bagi universitas tempat pengabdian saudara berakar dan bertumbuh. Bersama, kita menjaga marwah Unkhair agar terus unggul, berintegritas, dan berkontribusi nyata bagi pembangunan Maluku Utara dan Indonesia,” pesan Prof. Abdullah.

Hari itu, seluruh ASN PPPK Unkhair menerima ucapan selamat, menandai awal babak baru pengabdian mereka. Bagi Hamis Kader, pelantikan ini bukan sekadar penetapan status ASN, tapi pengakuan atas puluhan tahun pengabdian penuh loyalitas dan dedikasi.

TernatePost.id
Editor